http://www.pikiran-rakyat.com |
Dampak dari pembangunan dan keberadaan Waduk Jatigede di Sumedang banyak petani yang beralih profesi jadi penangkap ikan. Ini dikarenakan akibat lahan pertanian yang sudah lenyap dan berganti menjadi waduk atau genangan air.
Bupati Sumedang H Eka Setiawan mengakui jika saat ini banyak warga di sekitar Jatigede yang dulunya petani kini beralih profesi menjadi para penangkap ikan di Waduk Jatigede. “Seiring dengan berubahnya kawasan maka perilaku masyarakat pun ikut berubah. Jadi jika dulunya warga di Jatigede banyak yang berprofesi sebagai petani kini banyak yang menjadi penangkap ikan,” tuturnya, Minggu (28/8/2016).
Apalagi saat ini diyakini di Waduk Jatigede banyak terdapat ikan yang melimpah setelah pada pertengahan Desember 2015 Pemerintah Daerah, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, telah melakukan penebaran benih ikan sebanyak 2,5 juta ekor. Ikan yang merupakan endemik air tawar itu diyakini telah berkembang biak dan jumlahnya meningkat.
“Ikan-ikan itu seperti ikan mas, nilem, tawes, patin, kancra, grasscup, terbakang, kudung, bandeng dan udang,” sebutnya.
Sehingga dirinya memprediksi jika pada saat waktu ditanam atau disebar ikan-ikan itu berukuran sekitar 5-8 centi meter maka saat ini mungkin ada yang bobotnya telah mencapai lebih dari 1 kg/ekor. Alhasil keberadaan ikan-ikan di Waduk Jatigede kini sudah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya.
Oleh sebab itu dirinya optimistis seiringan dengan perkembangannya, Waduk Jatigede, selain menjadi destinasi wisata, juga akan menjadi potensi sumber ikan endemik yang lestari. Apalagi cara penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat, cukup ramah lingkungan yaitu dengan cara dipancing dan dijala yang ramah terhadap lingkungan.
“Jadi selain sebagai objek wisata Waduk Jatigede ini juga menjadi sumber ikan air tawar yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat,” tandasnya. (*)
Bupati Sumedang H Eka Setiawan mengakui jika saat ini banyak warga di sekitar Jatigede yang dulunya petani kini beralih profesi menjadi para penangkap ikan di Waduk Jatigede. “Seiring dengan berubahnya kawasan maka perilaku masyarakat pun ikut berubah. Jadi jika dulunya warga di Jatigede banyak yang berprofesi sebagai petani kini banyak yang menjadi penangkap ikan,” tuturnya, Minggu (28/8/2016).
Apalagi saat ini diyakini di Waduk Jatigede banyak terdapat ikan yang melimpah setelah pada pertengahan Desember 2015 Pemerintah Daerah, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, telah melakukan penebaran benih ikan sebanyak 2,5 juta ekor. Ikan yang merupakan endemik air tawar itu diyakini telah berkembang biak dan jumlahnya meningkat.
“Ikan-ikan itu seperti ikan mas, nilem, tawes, patin, kancra, grasscup, terbakang, kudung, bandeng dan udang,” sebutnya.
Sehingga dirinya memprediksi jika pada saat waktu ditanam atau disebar ikan-ikan itu berukuran sekitar 5-8 centi meter maka saat ini mungkin ada yang bobotnya telah mencapai lebih dari 1 kg/ekor. Alhasil keberadaan ikan-ikan di Waduk Jatigede kini sudah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya.
Oleh sebab itu dirinya optimistis seiringan dengan perkembangannya, Waduk Jatigede, selain menjadi destinasi wisata, juga akan menjadi potensi sumber ikan endemik yang lestari. Apalagi cara penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat, cukup ramah lingkungan yaitu dengan cara dipancing dan dijala yang ramah terhadap lingkungan.
“Jadi selain sebagai objek wisata Waduk Jatigede ini juga menjadi sumber ikan air tawar yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat,” tandasnya. (*)
Sumber :
Juara News. 2016. Warga Jatigede Bermigrasi Jadi Penangkap Ikan . Diakses tanggal 4 September 2016.