(Foto : Detik) |
Sumedang X-plore. Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata mengungkapkan kasus sejumlah perusakan pangkalan ojek konvensional oleh gerombolan orang diduga driver ojek online di kawasan Jatinangor dipicu info hoax (berita bohong). Polisi sudah meminta keterangan satu orang berkaitan insiden tersebut.
"Ada satu orang pengemudi ojek online yang kami amankan. Dari informasi yang kami dapat, dia mendapat info ada rekan ojek online yang menjadi korban opang (ojek pangkalan). Padahal setelah kita cek itu hoax," kata Hari di Mapolsek Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/11/2017).
Ia menuturkan satu pria pengemudi ojek online itu diperiksa sebagai saksi. Dia diboyong ke Mapolres Sumedang guna mengungkap jelas peristiwa perusakan pangkalan ojek.
Baca juga : Bupati Setujui Akper Pemkab Dikelola UPI
"Kami minta keterangannya untuk pengembangan lebih lanjut siapa yang sebarkan hoax," tuturnya.
Menurut Hari, kejadian tersebut terjadi Senin (27/11) kemarin, sekitar Pukul 21.00 WIB. Kelompok orang menggunakan sepeda motor diduga driver ojek online bergerak menyisir sejumlah tempat opang.
"Mereka dapat informasi dari salah satu oknum ojek online jadi korban penganiayaan. Namun itu hanya hoax," ujar Hari.
Ada sekitar 11 tempat pangkalan ojek yang menjadi sasaran amuk kelompok tersebut. Empat lokasi di antaranya rusak parah. "(oknum ojek online) dari Bandung semua, karena Sumedang belum ada ojek online," kata Hari.
Puluhan polisi gabungan dari Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor bersenjata lengkap berjaga di seputaran Jatinangor.
"Kami juga sudah melakukan pendekatan kepada ojek pangkalan untuk tidak melakukan aksi balasan. Mereka tadi sudah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secepatnya. Kami juga sudah mengundang pimpinan ojek online untuk menyelesaikan permasalahan tadi malam agar clear," tutur Hari.
Pantauan detikcom, kerusakan paling parah terjadi di pangkalan ojek Warungkalde atau tepatnya pertigaan Jatinangor-Sayang. "Televisi rusak, motor tiga hancur, satu orang kena pukulan sampai harus mendapati 19 jahitan di kepala," kata salah satu pengemudi opang, Karim (46), saat ditemui di lokasi.
Karim mengungkapkan pada saat kejadian penyerangan itu Wawan, korban luka 19 jaitan di kepala, tengah makan di pangkalan bersama Toni dan Andi.
"Wawan, Toni dan Andi lagi makan, mereka (diduga ojek online) datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang. Mereka ngambil spanduk (penolakan ojek online) dan marah-marah," ucapnya.
Baca juga : Masalah Waduk Jatigede Belum Beres, Warga Unjuk Rasa
Menurut Karim, Wawan menjadi sasaran massa diduga pengemudi ojek online karena ia berusaha menyelamatkan sepeda motornya. "Wawan balik lagi, sedangkan Toni sama Andi sudah kabur. Wawan balik ke pangkalan karena ingin menyelamatkan motornya yang dirusak massa ojek online," tutur Karim.
Kerusakan lainnya terjadi di Pangkalan Ojek Caringin. Pangkalan tersebut rata dengan tanah dan dihancurkan oleh gerombolan bermotor.
Lantaran tempat mangkalnya hancur, sejumlah pengemudi di area tersebut membersihkan material bangunan. "Beruntung saat terjadi perusakan itu para pengemudi opang sudah pulang ke rumahnya masing-masing," ujar salah satu pengemudi opang Caringin, Yayan (26). (Detik.com)